Petak Umpet Galaksi di Balik Selimut Debu – Alam semesta masih penuh misteri. Luar angkasa sebenarnya bisa mengaburkan galaksi-galaksi purba.

Sains adalah hasil kerja keras dan pengolahan data yang cermat. Tetapi ketika mencari sesuatu yang lain, Anda harus beruntung untuk menemukan sesuatu.

Apakah Anda mengalaminya?

Jadi dr. Jepang Universitas Waseda Fudamoto menemukan garis emisi tak terduga saat mempelajari galaksi jauh yang difoto oleh Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA) yang difoto oleh National Astronomical Society (NAOJ) dan Japan Meteorological Agency (NAOJ). Akibatnya, saluran transmisi ini tampak kosong.

Sebuah tim astronom mencari sumber gas dan menemukan bahwa daerah itu tidak sepenuhnya kosong.

Galaksi Kuno

Ada dua galaksi tua di wilayah tersebut. Kedua galaksi ini tersembunyi di bawah partikel alam semesta. Sejauh ini, para peneliti belum menemukan dua galaksi tua ini.

Alam semesta terdiri dari dua galaksi, 5% atau 690 juta pada usia mereka saat ini. Penemuan tersebut menimbulkan kecurigaan bahwa para astronom tidak dapat melihat banyak galaksi di alam semesta awal.

Secara astronomis, melihatnya dari kejauhan seperti melihat masa lalu. Cahaya bergerak sangat cepat. Tidak ada yang bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Namun, kecepatan cahaya juga terbatas. Dibutuhkan waktu Jumat untuk cahaya untuk melakukan perjalanan dari objek yang dipancarkan kepada kita di Bumi.

Jadi ketika Anda melihat lebih dalam ke luar angkasa, Itu semakin dekat dengan alam semesta sebelumnya. Informasi ini penting untuk desain alam semesta yang benar, karena para astronom ingin tahu apa yang terjadi ketika alam semesta masih muda.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi galaksi dalam satu miliar tahun alam semesta dan untuk melihat seberapa cepat galaksi tumbuh sejak kelahiran bintang baru.

Temuan ini penting karena para astronom menduga bahwa kita mungkin melewatkan salah satu dari lima galaksi di alam semesta sebelumnya.

Dari penemuan dua galaksi purba ini, para astronom memerintahkan teleskop radio ALMA untuk mencari galaksi tak kasat mata dengan Teleskop Hubble. ALMA akan bermitra dengan James Webb Space Telescope (JWST) dalam pencarian ini.

Menarik bukan?

Baca juga : Jenis-Jenis Index Saham di Bursa Efek Indonesia